Selasa, 16 Juli 2013

SKDN

1. Pengertian
KMS adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak. KMS harus dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksa kesehatan anak dengan demikian pada tingkat keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak yang bersangkutan, sedangkan pada lingkungan kelurahan bentuk pelaporan tersebut dikenal dengan SKDN.
SKDN  adalah data untuk memantau pertumbuhan balita SKDN sendiri mempunyai :
singkatan yaitu sebagai berikut:
S= adalah jumlah balita yang ada diwilayah posyandu,
K =jumlah balita yang terdaftar dan yang memiliki KMS,
D= jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini,
N= jumlah balita yang naik berat badanya.
Pencatatan dan pelaporan data SKDN untuk melihat cakupan kegiatan penimbangan (K/S), kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu (D/K), tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan (D/S), kecenderungan status gizi (N/D), efektifitas kegiatan (N/S). (Suhardjo. 1996).
2 Perhitungan SKDN
Pemantauan status gizi dilakukan dengan memanfaatkan data hasil penimbangan bulanan posyandu yang didasarkan pada indikator SKDN tersebut. Indikator yang dipakai adalah N/D (jumlah anak yang berat badannya naik dibandingkan dengan jumlah anak yang ditimbang dalam %). Peramalan dilakukan dengan mengamati kecenderungan N/D dan D/S setiap bulan pada wilayah masing-masing wilayah kecamatan. Pematauan status gizi dilaporkan setiap bulan dengan mempergunakan format laporan yang telah ada.
Balita yang datang dan ditimbang (D/S)
Pengertian
Balita yang datang dan ditimbang (D) adalah semua balita yang datang dan ditimbang berat badannya.

A. Jenis Data
1.Jumlah balita (S) yang ada di wilayah kelurahan Mampang Prapatan
2.Jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K)
3.Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan
4.Jumlah balita yang naik berat badannya (N) pada bulan penimbangan
5.Jumlah anak balita Bawah Garis Merah (BGM)
B.Sumber Data
Data diperoleh dari hasil pemantauan pertumbuhan balita setiap bulan di posyandu yangada di kelurahan/wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Mampang Prapatan
Contoh Kasus :
Dari laporan kegiatan Gebyar Posyandu  27 pada tanggal 27 Desember 2008, didapat data, seperti ; (DKI Jakarta) tercatat jumlah seluruh Balita yang ada sebesar 553.775 Balita, dan sebanyak 425.946 diantaranya telah memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS), sementara itu, sebanyak 279.371 balita ditimbang berat badannya, sedangkan balita yang naik berat badannya adalah sebanyak 148.642 anak.
Cara Perhitungan:
Cakupan kegiatan program (output) yaitu:
Jumlah Kelompok masyarakat yang sudah diberikan pelayanan
kesehatan (Numerator)
Jumlah kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program
(Denominator)
Dengan konstanta yang digunakan adalah persentase (%)
Jumlah kelompok masyarakat dengan konstanta
Cakupan Kegiatan yang sudah diberikan pelayanan digunakan adalah
Program (Output)  ˭    kesehatan (numerator)     X    persentase (%)
yaitu
Jumlah kelompok masyarakat
Yang menjadi sasaran program
denominator
Cakupan balita yang memiliki KMS (K) :
=  425.946/553.775  X  100%  = 76,92%
Cakupan balita yang ditimbang (D)   :
= (279.371)/(553.775)  X  100%  =  50,45% dari 553.775 balita
Cakupan balita yang timbangannya naik (N)  :
= 148.642/553.775  X  100%  =  53,21% dari 279.371 balita yang ditimbang
Dan sebesar tercatat, 21.300 atau 7,62% balita dengan status Kurang Gizi (KG) NDKS : 5,993 atau 2,14% balita dengan status Gizi Buruk (GB).









Tidak ada komentar:

Posting Komentar